Motivasi dan Pegangan Hidupku.
Muslim Bin Sutawi merupakan public figure, guruku, motivasiku dan bapakku yang ku banggakan. Bapakku lahir di Lamongan, di desa terpencil, Desa gebangangkrik Ngimbang dan Lamongan.Hidupnya penuh dengan pengorbanan, hingga untuk kesejahteraan anak dan istrinya. Beliau pergi merantau meninggalkan meraka supaya mendapatkan pendidikan dan kehidupan yang layak. Saya sebagai anak sungguh sangat bangga dan berharap suatu saat ku bisa menyenangkan dunia dan akhirat.
Muslim Bin Sutawi Sebagai Seorang Pemimpin yang bijaksana.
Bapakku merupakan seorang pemimpin keluarga yang berhasil mendidik anaknya untuk meraih kesuksesan di dunia dan akhirat. Seorang bapak yang selalu memberikan pesan kepada anaknya untuk bisa menguasai Dunia dan akhirat…tidak hanya memburu keduniaan saja tetapi juga menyeimbangkan dengan akhiratnya.Tidak pernah otoriter terhadap anaknya dan memberikan kebebasan kepada anaknya untuk memilih yang terbaik bagi anaknya sendiri. Ku berharap nantinya ku bisa menjadi mubaligh seperti bapakku sehingga bisa berjuang untuk dunia dan akhirat sehingga bisa mengangkat derajat orang tua di dunia dan akhirat.
Muslim Bin Sutawi Sebagai Laki-laki yang tangguh dan sabar.
Bagaimana tidak, bapakku rela puluhan tahun di negeri seberang mencari nafkah sendiri dengan tekad yang kuat alias Bondo nekat. Sejak umurku 3 tahun ku tinggal yang tujuannya nantinya bisa memberikan kehidupan yang layak kepadaku dan keluargaku. Terlebih lagi meninginkan ku punya pendidikan yang tinggi sehingga bisa mengangkat nama keluarga, sekaligus menyempatkan waktunya untuk telpon kepada anaknya untuk menjaga Agamanya di mana berada. Sehingga bisa berguna bagi agama pula.
Muslim Bin Sutawi Sebagai Pencari Nafkah keluarga.
Bapak memang dari keluarga miskin dari sudut pandang dunia, tapi insya Allah bapakku tidak miskin Ilmu, apalagi miskin ilmu akhirat. Bapak sebagai pencari nafkah keluarga yang dominan karena mak ku hanya seorang ibu rumah tangga.
Muslim Bin Sutawi Sebagai Pengasuh dan Contoh yang baik bagi anak anaknya.
Sebagai seorang anak, sebenarnya saya juga ingin setiap hari ketemu dengan bapak dan mak. Tapi Allah berkehendak lain, Allah belum menyatukan keluarga saya.Meskipun begitu saya sangat bangga sekali kepada bapakku, Saat ku keluar kota untuk bertempat di suatu tempat. Selalu yang di tanyakan adalah Agamaku bukan pendidikanku atau hal yang lain..” Di Mana Kamu Ngaji “ selalu kalimat itulah yang terucap pertama kali dari beliau. Saat ku nilai ku jeblok atau tidak lulus, beliau tidak marah malah memberi motivasi supaya tidak gagal lagi dan supaya ku memperbanyak doa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Muslim Bin Sutawi Sebagai Guru yang baik
Pernah suatu saat pernah mengajari untuk menyampaikan Alquran, ku sungguh kagum dengan telaten dan sabar mengajariku supaya bisa memaknai Alquran dengan baik. Dan Selama ini , beliau selalu menekankan untuk selalu mencari ilmu baik ilmu dunia dan akhirat. Dalam Pesannya Dulu ” Bapak Tidak Bisa memberikan apa apa buat / Tidak punya harta yang ku wariskan pada km..TAPI Aku hanya memberi warisan Ilmu ( Memberikan Pendidikan dunia dan akhirat ) karena bapak ini orang miskin “. Seorang guru yang mengajari anaknya yang sebagai murid untuk haus mencari ilmu bukan haus keduniaan.
Muslim Bin Sutawi Sebagai Orang yang Disiplin
“Anak-anak membutuhkan batasan. Mereka tidak cukup bijaksana untuk menetapkan semua aturan bagi diri mereka sendiri,” demikian kata Higgins. Dua perbedaan besar yang harus dihindari yaitu melimpahkan semua disiplin kepada para ibu dan mengkaitkannya kepada anak-anak hanya sebagai seorang yang berpegang pada disiplin. Disiplin disini bukan berarti mengekang. Bapakku tidak pernah mengekang diri, dengan ini dan itu, Tetapi memberikan baik buruknya apa saja yang akan ku lakukan. Beliau disiplin dalam masalah Ibadah maupun masalah aturan. Tetapi yang membuatku bangga pada belia walaupun begitu bapak memberikan kelonggaran supaya anaknya bisa berfikir kreatif.
Muslim Bin Sutawi Sebagai Pelindung Keluarga
Meskipun bapak berada jauh dari keluarga, namum rasa kasih sayangnya begitu terasa. Bentuk perhatiannya meskipun hanya melalui telpon tapi terasa mengayomi dan melindungi keluarga. Jika Ada salah maka akan di tegur, tidak hanya di tegur saja tetapi di berikan solusi yang bisa menentramkan hati. Sekaligus memberikan arahan pada anak anaknya supaya tidak terlalu tergantung kepada orang lain.
Muslim Bin Sutawi Sebagai Pelatih
Saat ku masih SMP pernah memelihara sapi bersama bapakku. Bapakku memberikan cara untuk mencari rumput yang baik dan bekerja yang baik. Dulu waktu kecil ku selalu menggerutu, tetapi semua itu salah buatku. Saat ku di latih bapak untuk bekerja keras ternyata berefek pada sekarang..Sehingga sekarang ku bisa menghargai waktu dan bekerja keras serta cerdas, Tidak Nyolong balung dan bekerja di niati Ibadah biar barokah.
Muslim Bin Sutawi sebagai sahabat terbaikku
Bapak bukanlah musuh buatku, tetapi beliaulah sahabat yang terbaik buatku, menegurku saat ku salah. Memotivasiku saat ku lemah atau loyo, menasehatiku saat ku lupa kewajibannku dan sebagainya…Dan sekaligus bapak yang bisa berperan menjadi pendengar yang baik…Mau menerima keluh kesah anaknya …
Semoga bapak selalu bisa jadi figure yang terbaik bagi anak anaknya..Ku sungguh bangga telah terlahir di dunia dan punya bapak seperti beliau. Dan semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi semua…Sebagai seorang bapak bisa mengerti anaknya, dan sebagai seorang anak bisa mengerti bapaknya..Dan terjalin komunikasi yang baik…
Mantap mas.