Salah satu hobi saya sejak kecil adalah membaca, namun selain membaca saya juga suka nulis. Menulis asal suka, tidak ada arahan. Ada ide langsung nulis, bahkan sering corat coret dalam kertas. Dulu, belum mengenal komputer apalagi laptop sehingga menulis hanya lewat buku atau kertas saja. Dengan adanya internet dan website, jadi tambah semangat menulis dan ditaruh di blog pribadi. Tapi namanya nulis harus ada ide, sehingga kalau tidak ada ide biasanya malas untuk nulis juga. Hari ini, mengikuti pelatihan jurnalistik gratis membuat hobi nulis saya kembali bersemi dan tambah semangat.

Mas Ludhy Cahyana sebagai pemateri jurnalistik dari senior wartawan, sehingga siap mengosongkan gelas untuk menyerap ilmu dalam penulisan jurnalistik yang baik. Belajar merangkai kata dan dijadikan berita. Awal nulis serasa sulit sekali, perlahan lahan dengan belajar menulis yang baik membuat jari jari mulai terbiasa.
Banyak sekali ilmu jurnalistik yang baru saya ketahui, maklum karena selama ini menulis hanya asal atau rewrite dari tulisan lain. Di ajari juga peristiwa yang memiliki nilai berita. Dengan ilmu internet (SEO + SEM) dipadukan dengan ilmu jurnalistik dan photografi bisa jadi pundi pundi uang untuk uang tambahan 🙂

Sangat berbeda, belajar jurnalistik dengan otodidak dengan belajar jurnalistik sama ahlinya. Misalnya belajar peristiwa yang memiliki nilai berita ada beberapa macam :
- Keterkenalan tokoh (Prominance)
- Besaran atau jumlah orang yang terlibat peristiwa (magnitude)
- Proximinty geografis
- Proximinty psikologis
- Unik
- Konflik
- Uang
- Kebijakan
Kalau belum pernah jurnalistika ya tidak sama sekali apa yang saya sebutkan diatas. Saya saja juga baru tahu. Bismillah dengan belajar jurnalistik yang diselenggarakan disperindag jatim bisa bermanfaat dan barokah.